“Gatsu merupakan singkatan dari gerobak dagang tenaga surya. Di mana di setiap atap gerobak terpasang dua panel surya dengan daya masing-masing 60 Wp totalnya menjadi 120 Wp. Bisa buat hidupkan blender, lampu, pemanas air, dan charger handphone,” kata Muhammad Yazim, mahasiswa perintis Gatsu, semester akhir jurusan Teknik Elektro STT PLN, di Jakarta, (24/5).
Spesifikasi gerobak Gatsu versi 1 ini, menggunakan panel surya berukuran 20×60 Wp, yang bisa menghasilkan energi listrik mencapai 120 watt. Lalu untuk inverternya bisa mencapai 700 watt, alat inilah yang menyesuaikan kemampuan dalam berbagai keperluan seperti untuk blender 350 watt, lampu LED, hingga charger HP. Gerobak dagang ini sekaligus menjadi ‘solar home system’ (rumah tenaga surya), dan menggunakan baterai 12 V, 100 Ah.
Vitagi Daiva, rekan Yazim menjelaskan, “Cara kerja gerobak Gatsu sederhana, kita menerapkan konsep PLTS mini ke dalam gerobak. Supaya nantinya bisa dioeprasikan di daerah terpencil atau daerah yang sulit terjangkau listrik.”
Gerobak banyak gunakan oleh UMKM/masyarakat sebagai media untuk berwirausaha. Untuk mendukungnya, energi matahari yang sangat melimpah dipilih sebagi energi paling potensial. Hingga munculah ide untuk mengembangkan Gatsu sebagai PLTS mini yang diaplikasikan di gerobak pedagang.